PDIP: Jokowi Akan Diajak Megawati Bahas Capres 2024

15 November 2022 14:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi memotong tumpeng bersama Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani di Rakernas PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022). Foto: Agus Suparto/Presidential Palace
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi memotong tumpeng bersama Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani di Rakernas PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022). Foto: Agus Suparto/Presidential Palace
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi memberikan sinyal dukungan pada beberapa kandidat untuk berlaga di Pilpres 2024, yaitu Prabowo, Ganjar dan Puan. Apakah pilihan Jokowi sama dengan Megawati?
ADVERTISEMENT
Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri pasti bicara dengan Jokowi soal bakal capres-cawapres yang akan diusung partainya.
Ia menilai, pengalaman Jokowi dalam memimpin Indonesia 10 tahun juga akan menjadi bahan pertimbangan PDIP dalam menentukan capres-cawapres.
"Kalau capres PDIP insyaallah Presiden kita akan diajak bicara oleh Ibu Ketua Umum PDIP untuk duduk bersama. Karena apa? Karena 10 tahun Jokowi memimpin, tentu punya berbagai pengalaman," kata Said di Gedung DPR RI, Selasa (15/11).
"Walaupun pada saat yang sama Ibu Mega juga pernah memimpin RI. Dua-duanya sharing pengalaman, akhirnya keluar keputusan," imbuh dia.
Ia menegaskan ini bukan berarti PDIP bergantung penuh pada restu Jokowi. Melainkan, Jokowi adalah kader PDIP sekaligus pernah 10 tahun memimpin Indonesia, sehingga masukkannya penting bagi partai.
ADVERTISEMENT
"Ini bukan soal restu-restuan. Pak Jokowi kader PDIP," ungkap dia.
Terlebih, menurut survei Litbang Kompas terbaru, ada 15,1% yang akan memilih capres yang didukung Jokowi. Sementara 35,7% lainnya akan mempertimbangkan capres pilihan Jokowi.
"Saya tidak dalam posisi mengatakan 15,1% itu besar dan kecil atau capres yang didukung oleh presiden itu hanya 15%. [Tapi] kalau seseorang punya modal 20% dapet modal 15% jadi 35, sehingga bagi kami pengaruhnya tentu ada," ungkap dia.